Sebelum Menikah dengan si Dia – lalu, ada apa dengan sebelum Menikah dengan si Dia? Menikah untuk sebagian pasangan merupakan sebuah ujung akhir tujuan dari hubungan asmara yang mereka bangun selama berpacaran. Sebuah momen sakral dengan pengucapan ikrar dan janji. Menikah tak hanya sekedar mengikat dua insan menjadi satu, taetapi lebih dari itu loh.

Kehidupan setelah menikah pun akan diwarnai oleh hal-hal baru yang lebih menantang dan diluar dugaan serta akan banyak kejutan-kejutan yang akan ditemui oleh pasangan. Akan ada pertengkaran, saling berkorban, serta masalah-masalah lainnya yang bisa saja menjadi ombak yang menerjang keutuhan rumah tangga.

Pada dasarnya, pernikahan sekali dalam seumur hidup impian bagi semua orang. Dalam memilih pasangan, mungkin juga bukan persoalan dimana kamu harus memilih pasangan yang seperti apa untuk menemanimu di hari tua nanti. Mungkin lebih bagaimana cara bersyukur dan saling mengisi antar pasangan. Diluar itu terdapat juga beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan loh. dilansir dari popbela.com Pertimbangan ini mungkin dapat membantu teman teman semua dalam upaya memilih pasangan kamu kelak nanti nya.

Pernikahan bukan hanya perkara cinta

pernikahan bukan sekedar cinta

Bicara soal pernikahan, cinta ternyata bukanlah hal utama yang akan menjadi pondasinya. Perjuangan dalam membina rumah tangga dan proses dalam menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan, ini yang akan menjadi pondasi utama dalam membangun pernikahan.

Manusia jelas tidak ada yang smepurna, begitu juga dengan pasangan kamu. Pasangan kamu manusia juga kan ? Oleha karena itu, jangan pernah berpikir bahwa menikah adalah solusi dari semua masalah kamu. Dan bukan juga pasangan adalah sempurna dan tidak ada celah nya sedikit pun. Kenali secara detail kekurangan pasangan kamu setelah menikah kelak, lalu biarkan itu menjadi pelengkap antara kamu dan dia. Pikirkan secara matang mengenai kesiapan kamu untuk hidup berdampingan bersama si dia berserta kekurangan yang dimilikinya.

Mengatur keuangan

Tidak dapat dipungkiri lagi, persoalan ekonomi selalu menjadi salah satu penyebab perceraian yang paling sering terjadi diantara pasangan suami istri. Jelas soal ekonomi ini justru menjadi hal yang paling tidak dipikirkan saat berpacaran sebelumnya, yang justru bertolak belakang pada kenyataannya setelah menikah.

Agar terhindar dari permasalahan ini, pastikan dengan baik kamu telah berdiskusi dengan pasangan. Kamu dan pasanganmu juga harus mempunyai kesepakatan yang sama dalam bagaimana mengelola keuangan. Kesepakatan ini lah yang akan dijadikan dasar dalam mengelola keuangan nantinya. Termasuk segala kemungkinan-kemungkinan mengenai kondisi keuangan yang akan terjadi, baik itu keuangan dalam kondisi baik ataupun kondisi sebaliknya. Setelah menikah, baiknya cobalah terbuka seputar keuangan, baik itu mengenai gaji, utang piutang, kebutuhan tersier dan gal lainnya.

Mau mengenal keluarga besar

Sudah tidak asing lagi dong dengan “Ketika kamu menikah dengan seseorang, berarti kamu juga ‘menikahi’ keluarganya.” Kalimat ini secara tersirat menjelaskan bahwa ketika kamu memutuskan untuk menikah dengan pasanganmu, berarti kamu juga harus siap menjadi bagian dari keluarga pasanganmu dan begitu juga sebaliknya. Kamu dan pasangan harus dapat melebur menjadi bagian dari keluarga pasangan satu sama lain. Kasih sayang serta dukungan dari kedua keluarga dapat menjadi faktor kuatnya hubunganmu dengan pasangan loh.

Kesepakatan mengenai anak

Bahaslah ini dengan pasanganmu sebeum menikah. Apakah ia mau memiliki anak atau tidak, apakah ingin memiliki anak dengan cepat atau ditunda terlebih dahulu. Diskusikanlah perlahan secara detail dengan pasangan. Berikut juga bagaimana tatacara, rencana dan kesepakatan dalam mengurus anak nantinya. Karena selain persoalan ekonomi, persoalan anak ini terkadang menjadi salah satu percikan dalam keributan berumah tangga nantinya.

Tempat tinggal

Hal lainnya yang harus didiskusikan dengan pasangan ialah mengenai tempat tinggal. Bukan permasalahan harus langsung memiliki rumah sendiri atau seperti apa. Jika suatu saat nanti diantara kalian mendapatkan pekerjaan yang jauh dari rumah, diskusikanlahn dengan pasangan keputusan apa yang akan dibuat. Apakah pasanganmu akan diajak berpindah ke ke tempat tinggal yang dekat dengan kantor atau akan menjalin pernikahan dengan jarak jauh. Apapun itu nanti keputusannya, harap dipertimbangkan secara matang !

Teman dihari tua

Nah bicara tentang teman di hari tua, berarti tentang teman hidup. Bicara teman hidup udah pasti akan berhubungan dengan kesetiaan pasangan dong. Seiring berjalannya waktu, umur pun terus bertambah. Kulit semaikin tidak kencang lagi, paras mungkin tidak secantik atau setampan dahulu, tenaga pun tak sekuat dulu. Apakah pasanganmu akan selalu berada disampingmu? atau mungkin akan meninggalkanmu ? Bukan hanya sekedar teriris oleh waktu, bagaimana dengan keadaan terpuruk? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh waktu pastinya. Namun setidaknya kamu dapat menjadikan “setia” sebagai kriteria kamu dalam memilih pasangan atau teman hidupmu.

Siap menjadi pendamping

Pernikahan tidak selalu soal pesta dan kegembiraan saja. Akan banyak rintangan dan cobaan yang akan dihadapi ketika kamu menikah kelak. Ketika kamu mengucap janji dihadapan Tuhan, itu artinya jelas seluruh komitmen kesetiaan telah kamu berikan ke pasangan kamu. Pegang teguh pada komitmen inilah yang sanghat diperlukan dalam pernikahan agar tidak mudah terucap kata “cerai”. Oleh karena itu, siapkan benar-benar dirimu jika ingin berkomitmen melalui perkawinan ya !

Memiliki kesamaan

Memiliki memang bukanlah jaminan bahwa hubungan pernikahan akan bahagia. Namun biasanya, dengan memiliki kesamaan dengan pasangan, kamu dapat menghabiskan waktu berdua jauh lebih banyak. Memiliki suatu kesamaan dengan pasangan ini juga dapat menjadi sebuah perantara awalan untuk mencairkan ketegangan saat berumah tangga. Belum lagi bila ternyata memiliki kesamaan dalam visi misi pernikahan. Ini dapat menjadi fakto pertimbangan utama dalam meilih pasangan hidup loh kawan.