Salah memilih pasangan hidup. – Belakangan, persoalan talak-cerai sedang ramai di warta berita. Alih-alih ingin menikah, banyak kawula muda yang malah takut untuk memasuki jenjang serius dalam hubungan ke tahap pernikahan, sedangkan setiap dari kita pasti menginginkan kehidupan yang bahagia dalam pernikahan. Karena itu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu kriteria dalam memilih pasangan yang tepat.

Memilih pasangan hidup

Berikut cara memilih pasangan hidup dan belahan jiwa yang tepat menurut Edy Wiyono atau yang lebih populer dengan nama Ayah Edy. Dalam bukunya yang berjudul ‘Jangan Salah Pilih Pasangan” Ayah edy menuturkan beberapa kriteria serta pertimbangan dalam memilih pasangan yang tepat loh.

3 B (Bibit, Bobot, dan Bebet)

Orang Jawa memiliki Filosofi dalam memilih jodoh yakni berdasarkan Bibit Bobot Bebet. Hal ini dapat kita terapkan ke dalam proses menentukan pasangan yang tepat. Apakah Bibit Bobot Bebet-nya sesuai dan selaras atau minimal dapat masuk dengan keadaan dan situasi kita atau tidak?

Bibit merupakan cara seseorang memilih pasangan dengan melihat faktor genetik atau keturunannya, bukan hanya soal pewarisan karakter fisik tetapi juga sifat dasar. Seperti misalnya sifat pendiam, cerewet, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat hasil warisan generasi sebelumnya.

Sementara itu, Bobot merupakan kualitas lahir batin seseorang seperti potensi yang dimiliki. Sedangkan Bebet adalah asal usul keluarga. Beberapa orang mengatakan di dalamnya termasuk juga status sosial, martabat dan kekayaan keluarga tersebut. Dapat pula mengenai latar belakang keluarga sampai pola pengasuhan.

Keseriusan

Bila perilakunya tak menunjukkan keseriusan, hubungannya masih dibuat mengambang dan tak jelas ujungnya, hingga masih mangkir dan menghindar saat topik obrolan berubah serius, berarti dia jelas bukan soulmate. Tak ada gunanya dipertahankan. Ada beberapa hal untuk mengukur keseriusan pasangan diantaranya yaitu tepat janji, berani bertemu orangtua, dan membuat rencana yang jelas.

Kecocokan

Kecocokan adalah koentji ! Untuk menjalin hubungan pernikahan yang awet nan bahagia, kamu harus memutuskan dan menyadari dengan sepenuh hati, pasanganmu kini apakah yang paling cocok? baik dari kebiasaan-kebiasaan buruknya, kekurangannya hingga kebaikan-kebaikannya. Tanya kepada hatimu sendiri, benarkah kamu merasa cocok dan akan menerima segala kekurangannya yang mungkin tidak akan pernah berubah. Dan jangan pernah berharap kelak ia akan berubah. Jadi, cocok atau tidak? Kamu punya jawabannya, hehe

Perhatikan Kode-Kodenya

Menurut Ayah Edy dalam bukunya, untuk mengenali soulmate ada tanda-tanda atau kode yang bisa kamu ‘baca’. Selain tanda-tanda fisik seperti harus putih atau berhidung mancung (Misalnya, jika kriteriamu seperti itu) Kode untuk menemukan belahan jiwamu juga bisa berupa cara bicara, tatapan mata, atau bahkan sikap yang cool maupun humoris dan suka bercanda, serta perilaku lainnya yang ditujukan hanya untuk kamu seorang. Jadilah orang yang lebih peka terhadap kode-kode yang sedang ‘si dia’ tunjukkan.

Mendukung Rencana Kehidupanmu

Belahan jiwamu cuma satu dan dia adalah orang yang akan mendukung impianmu. Bila orang yang sedang dekat denganmu saat ini justru menentang dan tidak mendukung life plan atau cita-cita hidup kamu, besar kemungkinan dia bukan belahan jiwamu. Karena kita butuh pendamping yang tahu bagaimana cara mendukung dan menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik.

Dengarkan Kata Hati Bukan Kata Orang Lain

Ketika kamu bersama soulmatemu, hati akan tenang. Kamu akan merasa cocok dan nyaman dengan dia. Terlepas dari keadaan yang mungkin akan dihadapi kedepannya sulit, tapi kamu yakin dan tahu bersama dia segalanya bisa jadi lebih mudah. Jangan pernah memaksakan diri menikah dengan seseorang hanya karena terpaksa, karena tidak ada pilihan lain, atau desakan orangtua dan lingkungan. Jangan turunkan levelmu untuk dia yang tidak mau menaikan levelnya.

-Amalia Hening-